Rabu, 23 Desember 2015

Perbedaan utama dari Vihara dan Klenteng

Klenteng 
  • Merupakan rumah ibadah umat Konghucu/Tao, namun terkandang Theravada juga suka bersembayang di Klenteng tersebut ( tergantung orangnya )
  • Biasanya bangunan berarsitektur ala Tiomgkok
  • Di dalam Klenteng terdapat rupang para dewa/dewa yang dipuja umat
  • Terdapat tempat tunggku untuk membakar kertas sembahyang
  • Biasanya juga sekaligus merupakan tempat perkumpulan/yayasan sosial, seperti Kelompok Pemain Barongsai, dll.
Klenteng biasanya diberi nama dari bahasa mandarin atau bahasa indonesia misalkan Klenteng Tjo Soe Kong.

Vihara
  • Adalah rumah ibadah umat Buddha
  • Biasanya berarsitektur India/Thailand, ada pula yang berarsitektur Tiongkok
  • Tidak ada tempat untuk membakar kertas sembahyang
  • Sebuah tempat bisa dikatakan Vihara apabila: memiliki minimal 1 ruang dhammasala(ruang kebaktian), memiliki kuti (tempat tinggal bikkhu), perpustakaan, bahkan ruang khusus untuk khotbah. Vihara yang lebih kecil disebut Cetya yang hanya memiliki 1 ruang dhammasala (ruang kebaktian) tanpa memiliki dhammasala dan perpustakaan. Vihara yang lebih besar dan memiliki taman disebut Arama. Vihara bisa disebut Arama apabila: memilkiki minimal 1 ruang dhammasala, kuti, perpustakaan, ruang khotbah, dan yang paling penting taman.
Vihara biasanya diberi nama dari bahasa pali atau Sanskerta misalkan Vihara Dharma Ramsi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar